Jumat, 19 April 2013

PRD Tolak Pembangunan Prasasti di Timika

Gambar Prasasti yang akan dibangun di Timika. Foto: Ist.
Timika, MAJALAH SELANGKAH -- Parlemen Rakyat Daerah Mimika (PRDM) bersama Ketua Umum Parlemen Nasional West Papua, Buctar Tabuni menggelar pertemuan bersama rakyat di Gedung Gereja Bahtera Timika pada 1 Maret 2013 lalu terkait pembangunan Prasasti Perdamaian Dunia di Timika, Papua.  
Ketua Parlemen Rakyat Daerah Mimika, Abihud Degei kepada majalahselangkah.com mengatakan, pertemuan itu menghasilkan sebuah pernyataan penolakan atas upaya pembangunan  Prasasti Perdamaian Dunia di Timika.
Atan nama pejuang Papua merdeka yang bergerilya di hutan, di kota, dan di luar negeri dengan tegas menolak pembangunan prasasti. Kami menilai, ini  upaya NKRI untuk menyembunyikan Kejahatan Kemanusiaan (Pelanggaran HAM) yang dilakukan oleh TNI/POLRI di Tanah Papua, katanya tegas.
Anggota PRD, Deserius Adii mengatakan akan dilakukan demontrasi untuk menolak. Kami tidak hanya buat pernyataan. Kami akan demo untuk tolak setelah proses hukum anggota KNPB selesai, tutur Adii ketika dihubungi, Selasa (5/03).
Lanjutnya, PRD sebagai lembaga representatif rakyat Papua, menolak karena pembangunan  prasasti perdamaian dunia di Timika itu  illegal. Mereka tidak melibatkan 250 lebih suku di seluruh tanah Papua. Tidak bisa hanya diwakili oleh beberapa suku di daerah Timika, kata Adii.
Kata dia, tanah Papua daerah konflik yang sudah menelan puluhan jiwa rakyat.  Mulai dari tahun 1963 hingga Tahun 2013 masalah pelanggaran hak asasi manusia tidak pernah berakhir. Sebagian besar orang Papua sudah terbunuh oleh TNI/POLRI melalui operasi militer secara terbuka maupun tertutup di tanah papua. Maka, kata dia, prasasti tidak pantas. (Mettu Badii/MS)
Baca berita penolakan oleh gereja di Papua: KLIK
Lain lagi: KLIK

0 komentar:

Posting Komentar