Jumat, 19 April 2013

Konsumsi Miras, Oknum Mahasiswa Pukul Rekannya

Pelaku pemukulan Foto: Marchelino Tekege
Semarang, MAJALAHSELANGKAH -- Seorang mahasiswa asal Papua di Semarang membuat keributan yang berujung pemukulan terhadap salah satu penghuni asrama Deiyai dan merusak pot bunga milik warga setempat, Kamis, (14/3/13) lalu. Keributan dilakukan setelah oknum mengkonsumsi miruman keras (Miras).
Akibatnya, penghuni asrama, Ferry Edoway dikabarakan mengalami luka dan berdarah. Selanjutnya, Ferry sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.  
Kepada majalahselangkah.com, Koodinator Forum Komunikasi Mahasiswa Deuyai, Wilayah Semarang, Marselino Tekege, melalui telepon selulernya menjelaskan, pihaknya menelpon kepolisian setempat dan sempat menaham. Tetapi, ia dibebaskan setelah beberapa menit ditahan di kepolisian setempat.
"Padahal kami mau supaya pihak kepolisian bertindak dan menahan di penjara beberapa hari atau  minggu untuk membayar kesalahannya itu. Mengapa? Karena kita datang ke sini bukan untuk hidup berfoya-foya dan mabuk-mabukan tapi kita datang ke sini untuk belajar,"kata Marsel.
Hal ini dibenarkan Ketua Kontrakan Deiyai, Ayub Edoway. Kata dia, kejadian itu terjadi pagi hari. Oknum dalam keadaan mabuk melontarkan kata-kata yang tidak senang didengar oleh Ferry Edoway. Selanjutnya terjadi adu mulut dan berujung oknum langsung memukul Ferry Edoway hingga luka di wajah.   
"Kita sedang membangun hubungan yang baik dengan warga sekitar untuk nama baik mahasiswa Papua di sini. Namun, oknum ini melegitimasi anggapan bahwa mahasiswa Papua itu pemabuk. Padahal tidak semua mahasiswa Papua begitu,"ujur Tekege.
Lanjutnya, mendapatkan kontrakan bagi mahasiswa Papua sekarang ini sangat susah. Hal ini disebabkan karena mahasiswa Papua selalu dianggap tukang mabuk. Sebenarnya itu keliru, tidak semua orang Papua itu pemabuk.
Sementara itu, Ketua RT setempat mengatakan, anak-anak yang yang tinggal di kontrakan Deiyai, semuanya baik dan ikut kegiatan RT seperti kebersihan lingkungan dll. Kata dia, yang membuat kekacauan di kontrakan adalah teman-teman Papua yang tempat tinggalnya di luar asrama.
"Kalau terjadi seperti begini, sangat disayangkan karena mengorbankan teman-teman yang benar-benar mau kuliah dan tinggal tempat yang aman,"tutur ketua RT setempat. (Mettu Badii /MS)

0 komentar:

Posting Komentar