Frans Bobii, Kepala Distrik Tigi Barat. Foto:Humas Tibar. |
Deiyai,MAJALAH SELANGKAH -- Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua bisa
jadi salah satu contoh bagaimana masyarakat Papua itu perlu dirangsang untuk
maju dengan berbagai kegiatan. Di sana, tidak hanya aktivitas pemerintahan saja
yang berjalan baik tetapi juga terus memaknai
momen-momen Hari Besar Nasional dan Keagamaan secara kontinyu dengan aneka
kegiatan.
Pada tahun
ini misalnya, selain Jalan Salib Keliling Danau Tigi, telah terbentuk panitia
peringatan Hari Pendidikan Nasional yang akan menggelar aneka kegiatan. Pada
beberapa waktu silam misalnya, distrik ini menggelar lomba bahasa Inggris bagi
pelajar, kegiatan kepemudaan, ibadat oikumene yang melibatkan beberapa denominasi
gereja, dan aktivitas kepemudaan lainnya.
Tidak hanya itu, distrik ini juga
membangun jaringan internet di kantor
distrik yang dapat diakses oleh pelajar dan warga.
Dalam
catatan, majalahselangkah.com, aktivitas di distrik ini bisa melebihi distrik
bahkan kabupaten di kota yang didukung oleh fasilitas dan sumber daya manusia. Tidak
salah, jika apresiasi harus disampaikan kepada Kepala Distrik Tigi Barat, Frans
Bobii.
Sejak Frans
Bobii, mantan wartawan ini menjadi Kepala Distrik aktivitas di distrik ini begitu
hidup. Media massa lokal dan nasional terus soroti aktivitas didistrik ini. Pada
tahun 2007, misalnya, rombongan wartawan Trans 7, Dewa Laila, dan kameramen Firdaus didampingi datang ke Tigi Barat untuk melibat
lomba Bahasa Inggris anak-anak di sana.
Belum lama
ini, Frans mengatakan, pembangunan fisik itu penting tetapi lebih penting
pembangunan manusianya. "Kita bangun fasilitas fisik itu penting dan hasilnya
bisa langsung dilihat. Tetapi, bagi saya persoalan kita di Papua, khususnya
pedalaman saat ini adalah pembangunan manusianya,"katanya.
Maka itu,
kata dia, saya terus memaknai hari-hari besar dengan kegiatan-kegiatan yang
membangun manusianya ketimbang kegiatan yang hanya senang-senang tanpa ada
artinya.
Pada tahun
ini (2013), kepada majalahselangkah.com, Kamis, (28/3/13) melalui telepon
selulernya dari Tigi Barat, Frans mengatakan, ia baru saja membentuk panitia
untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional bertempat di ruang kelas SMP N 1,
Tigi Barat.
Kata dia,
dalam pembentukan panitia ini, ia melibatkan para kepala sekolah baik
SD, SMP,SMA/K sewilayah Tigi Barat. "Saya mencoba membangun kebiasaan
berdemokrasi pada momen-momen kecil ini. Tadi, pada pemilihan, terlebih dahulu
tiga orang diusulkan menjadi kandidat panitia. Lalu, dilakukan pemilihan. Beatus Ukago mengungguli calon lain, Adolfus Ukago dan
Yohanes Ukago,"kata dia.
Kata dia,
setelah panitia terbentuk, ditentukan beberapa kegiatan antara lain Lomba
Majalah Dinding, Cerdas Tangkas, Penulisan dan Pembacaan Puisi, dan
Paduan Suara antarsekolah. Sementara di tingkat dewasa, diadakan Tarik Tambang
dan kegiatan lain untuk 12 Kampung yang berada di Distrik Tigi Barat. Direncanakan
semua kegiatan akan digelar pada tanggal
8 April bulan depan.
Frans
mengajak semua pihak untuk mendukung upaya-upaya pembangunan yang dilakukan di
distriknya sesuai dengan moto pembangunan distrik, Membangun Bersama Rakyat
Berlandaskan Agama, Adat, Alam dan Pemerintah.
"Saya ingin
menjadi dinamisator, mediator dan fasilitator dengan terus melibatkan semua
pihak untuk membangun distrik ini, lebih khusus membangun keluarga dan diri
masing-masing. Masyarakat kita di Papua itu tidak akan berkembang kalau
pemerintah, agama, dan ada tidak merangsang mereka dengan aneka kegiatan untuk
mereka berkembang,"katanya.
Diketahui,
seperti dilangsir tabloidjubi.com, edisi 19
September 2011, Fransiskus Bobii, dilantik menjadi kepala Distrik Tigi Barat
sejak 09 September 2009, oleh Penjabat Bupati Deiyai Drs. Blasius Pakage,
setelah Paniai memekarkan dua Kabupaten yakni Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Intan
Jaya. ( Jekson Ikomou/MS)
Editor : Yermias Degei
0 komentar:
Posting Komentar