Persib-Persipura. Foto: bola.liputan6.com |
Bandung, MAJALAH SELANGKAH- Laga big match antara
Persib vs Persipura Jayapura di Stadion Siliwangi, Bandung, Minggu,
(13/13) berlangsung ketat. Persipura hampir memenangi pertandingan,
namun Persib menyamakan kedudukan 1-1 pada menit terakhir.
Dalam laga perdana ISL Peripura, di Stadion Siliwangi, Bandung,
berlangsung ketat. Kedua tim tampil sama-sama terbuka di babak awal.
Mereka saling gempur satu sama lain, namun belum ada gol yang tercipta
di 20 menit pertama.
Baru pada menit 22 Persipura mampu memecah kebuntuan. Gol tercipta
dari tendangan sudut, yang ditendang oleh Boaz Solossa. Bio Paulin Piere
yang memiliki postur tubuh tinggi dan tidak mendapat pengawalan ketat,
dengan leluasa langsung menyundul bola hingga jala gawang yang dijaga I
Made Wirawan, kebobolan. Persipura unggul atas tuan rumah.
Persib mencoba bangkit. Mereka menaikkan tempo permainan. Namun
pertahanan kokoh tim Mutiara Hitam yang digalang Otavia Dutra dan Bio
Pauline Piere mampu mementahkan serangan anak-anak asuh Djajang
Nurjaman.
Di menit awal babak kedua Patrick Wanggai hampir mencetak gol, jika
bola datar yang tajam tidak di tepis ke luar oleh Made Wirawan.
Pertandingan sempat terhenti karena wasit tidak puas dengan petasan yang dinyalakan serta sinar laser yang mengenahi mata Bio.
Persib berupaya mengejar ketertinggalan. Pelatih Persib Djadjang
Nurdjaman menurunkan dan menarik Atep pada menit 73. Begitupun,
Airlangga yang masuk menggantikan Kenji Adaichara.
Akhirnya membuahkan hasil bagi Persib. Gol pada menit 90+5, berawal dari set piece
tendangan penjuru yang diambil Firman Utina. Bola yang dilambungkan
Firman ke kotak terlarang Persipura, gagal disambar Airlangga Sucipto.
Namun, bola muntah tersebut jatuh ke kaki Messi yang langsung
menceploskan ke gawang Persipura.
Ketua Ikatan Masiswa Papua Bandunng Paul Mayor memngatakan, ia tidak
puas dengan wasit. “Kami merasa kesal dengan wasit karena wasit tidak
profesional dalam pertadingan ini.”
Kepada majalahselangkah.com usai pertandingan, pelatih
Persipura Jackson F Tiago mengatakan, ia tidak kecewa dengan wasit yang
oleh sebagian besar pendukung Persipura tidak adil itu. “Kami tidak
kewaca. Pertandingan masih panjang,” kata dia.
Lajut Tiago, ia akan terus berusaha untuk pada pertandingan-pertandingan ke depan pemain Persipura tampil dengan lebih baik.
Harus diakui, pertandingan ini meninggalkan kecewa mendalam bagi
pendukung Persipura di Papua dan luar Papua. Bahkan seorang bapak di
Nabire, kepada majalahselangkah.com mengatakan, Persipura
menghadapi tiga regu dalam waktu yang bersamaan di lapangan hijau. Kata
dia, tiga regu itu adalah pemain, wasit dan kabut.
“Kami lihat selalu saja ada ketidakadilan setiap kali Persipura
bermain. Persipura selalu hadapi tiga regu di lapangan hijau. Persipura
hadapi tiga regu, yaitu Pemain, Wasit dan Kabut. Itu sudah dari dulu.
Kami menilai, ini adalah pelecehan terhadap orang Papua. Karena,
kemenangan Persipura dari dulu adalah satu-satunya berita baik bagi kami
orang Papua,” kata Yulius dengan nada keras. Lihat video saat latihan: Klik.(Mettu Badii/MS)
0 komentar:
Posting Komentar